Tennessee, seorang pembunuh bayaran,
menjalani hidupnya dengan setia pada prinsip moralnya sendiri dan masa lalunya yang kelam. Hidupnya mungkin menyedihkan, tapi tidak seburuk sampai hari itu tiba.
Sampai dia tanpa sengaja menculik seorang anak kecil yang tak berdaya dan ketakutan, dari dalam mobil curian...
**
“Masukkan ke dalam mulutku.” Sampai ke tenggorokan.
Tanpa tahu rasa malu, tanpa harga diri, Amber berdiri di hadapan Tennessee dengan mata berkaca-kaca dan wajah memerah karena bergairah. Tapi bibir Tennessee tetap terkatup rapat, tidak bergerak sedikit pun.

Meski begitu, Amber mengingat bahwa dalam semua pertengkaran antara mereka, dia belum pernah menang satu kalipun.

Meskipun bukan kemenangan yang diperoleh dengan adil, tetap saja — kekalahan adalah kekalahan, bukan?

Orang yang kejam.
"Tapi kemenangan tetap milikku"