Di dunia yang porak-poranda akibat kemunculan monster dan perubahan iklim yang ekstrem, satu-satunya tempat yang masih mempertahankan bentuk negara adalah "Kota Khusus". Di sanalah markas "Pasukan Putih", satuan esper yang ditakuti karena tugas mereka membasmi monster dan menyerap populasi dari luar. Shin Hwajin, seorang esper dari Pasukan Putih, hidup dalam bayang-bayang penghinaan akibat asal-usulnya dan kemampuan yang lemah. Namun segalanya berubah ketika suatu hari ia mendengar kabar bahwa adik kembarnya—yang bekerja sebagai Guide—telah tewas setelah dieksploitasi oleh rekan-rekan satu tim mereka. Dalam amarah membara, Hwajin nekat mengamuk dan membantai seluruh timnya sebelum akhirnya melompat dari tebing. Saat membuka mata, ia justru berada di sebuah tempat asing—desa terpencil bernama "Perpustakaan", tempat para penyintas bersembunyi dari Kota Khusus. Hwajin, yang kehilangan ingatannya karena benturan keras saat jatuh, diselamatkan oleh seorang pria bernama Tan, pemimpin desa tersebut. Tan yang pernah kehilangan keluarga dan tempat tinggal akibat serangan Pasukan Putih, memendam kebencian mendalam terhadap orang-orang dari Kota Khusus—termasuk mereka yang berbicara dengan logatnya. Karena itulah ia enggan menerima kehadiran Hwajin. Namun, melihat Hwajin yang kini polos dan tak berdaya, Tan perlahan melunak. Ia memberinya nama baru: Hima, dan secara tak sadar mulai memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Seiring waktu, hubungan mereka semakin dekat—baik secara emosional maupun fisik. Dan bersamaan dengan itu, Hima perlahan mulai mendapatkan kembali kekuatan aslinya…