Merasa hancur karena diam-diam menaruh hati pada tunangan kakaknya, Wi Jeong Rang memutuskan untuk pergi melanjutkan studi. Tujuh tahun kemudian, ia kembali ke kampung halamannya di Seorabeol dan tanpa sengaja bertemu dengan Jinhee, seorang anak yang telah lama ia lupakan. Pertemuan itu membangkitkan kenangan akan sebuah janji yang pernah terucap... "Bukankah kau pernah berjanji... bahwa jika aku menunggu dengan sabar dan diam-diam, kau akan memberiku hadiah?" "Wi Jeong Rang, mari kita sempurnakan pernikahan ini."